Selasa, 14 Desember 2010

Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi memiliki luas area sekitar 1.39 juta ha memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi, baik jenis dan keunikannya, yang menyajikan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara umum, perairannya mempunyai konfigurasi mulai dari datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Kedalaman airnya bervariasi hingga mencapai 1.044 meter dengan dasar perairan sebagian besar berpasir dan berkarang. Taman tersebut terdiri dari empat pulau besar, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko yang berada di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 1994, beberapa orang yang tergabung dalam tim IPB melakukan survei di Wakatobi. Dari hasil survei yang mereka lakukan tersebut terungkap, bahwa di Wakatobi terdapat beranekaragam kekayaan alam bawah laut, seperti terumbu karang dan aneka binatang laut. kawasan tersebut menyajikan panorama bawah laut yang begitu menawan dan sangat bagus sebagai tempat kegiatan menyelam. Setelah mempelajari dengan seksama hasil temuan tim IPB, Menteri Kehutanan pada tahun 1996 mengeluarkan surat keputusan No.393/Kpts-V/1996 yang menetapkan Wakatobi sebagai taman nasional.

Di taman ini terdapat panorama keindahan alam bawah laut yang memiliki 25 buah gugusan terumbu karang. Gugusan terumbu karang dapat dijumpai sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik di sepanjang 600 km garis pantai. Di samping keindahan yang disajikan oleh beraneka ragam terumbu karang, taman tersebut juga memiliki ragam spesies ikan. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias.
Selain itu terdapat beberapa jenis burung laut seperti Angsa Batu coklat, Cerek Melayu,Raja Udang Erasia. Ada juga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Biasanya, kawanan paus sperma juga berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Pada saat itulah, para monster laut berkumpul. Mengapa disebut moster laut? Karena paus sperma dengan ciri noktah putih berbentuk mirip sperma di kepala itu termasuk dalam ordo Cetacea, yang dalam bahasa Yunani berarti monster laut.

Selain paus sperma, perairan Wakatobi juga dihuni oleh monster laut yang lain. Misalnya, ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa dan bentuknya seperti monster laut. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.

Bagi para wisatawan yang menyukai keindahan alam bawah laut dapat melakukan beberapa kegiatan di Taman Nasional Wakatobi, seperti menyelam, snorkeling dan berenang untuk melihat gugusan terumbu karang yang indah dan warna warni ikan yang sedang menari dan juga menyaksikan berbagai kebudayaan masyarakat setempat.
Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.
Untuk mencapai lokasi, pengunjung bisa berangkat dari Kendari ke Bau-bau dengan kapal cepat regular yang beroperasi dua kali setiap hari, dengan lama perjalanan lima jam atau setiap hari dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari Bau-bau ke Lasalimu pengunjung bisa naik kendaraan roda empat selama dua jam, lalu naik kapal cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5 jam. Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional Wakatobi. Taman Laut menarik lainnya di Sulawesi adalah Taman Nasional Bunaken. Kunjungi juga Pantai Nirwana di Kota Bau-Bau.
sumber:
wikipedia-taman nasional wakatobi
Situs Balai Taman Nasional Wakatobi
Ikanmania.com


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...