Selasa, 04 Januari 2011

Pendakian Gunung Merapi

Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer dengan ketinggian 2968 mdpl. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona, aktivitasnya yang tinggi dan merupakan salah satu gunung paling aktif di dunia, membuat merapi semakin populer dan menantang. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam [terhitung cepat] hingga ke puncak.

Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu lebih lama untuk samapi ke puncak.Dari info yang saya dapat dari petugas di Musium Gunungapi Jogja, Pasca letusan 2006 jalur ini terputus, meskipun maish bisa di siasati dengan menyusuri tebing.Pasca letusan 2010, saya belum tahu kabarnya. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Terus terang saya sendiri baru menggunakan jalur Selo, kata orang-orang yang sudah mencaba berbagai jalur, Selo merupakan jalur yang paling mudah, pemandangannya juga menarik dengan Gunung merbabu di sisi utaranya. Untuk mencapai Selo kita bisa naik angkutan umum dari Kota Boyolali.
Kabut tebal pada pendakian pertama
Sebelum melakukan pendakian, kita membayar retribusi dan melakukan pendaftaran di Basecamp Selo. Basecampnya memiliki aula yang lumayan luas, untuk tempat parkir motor dan istirahat para pendaki, disini juga ada yang menjual nasi goreng, harganya juga bersahabat, tidak beda dengan harga umumnya [menurut saya jauh lebih mahalan di warung dekat basecamp Slamet, jangan bilang2 ma warungnya ya,, hehe V*.^ ]
G. Merbabu dai Merapi
Memulai Pendakian kita akan menyusuri jalan beraspal, terjal juga, dan akan bertemu dengan tulisan raksasa 'NEW SELO' mirip tulisan holiwood lah,hehe..tempat ini juga sering di jadikan area nongkrong,selain pemandangannya bagus juga banyak warung [siang]. Setelah New selo kita akan memasuki perkebunan penduduk, lumayan panjang, aroma khas pupuk kandang juga setia menemani kita seolah memberi semangat  untuk mencapai Merapi :D.


Habis perkebunan kita tiba di hutan pinus, masih banyak ayam hutan disini.Terus saja melakukan pendakian, tapi hati-hati sehabis hutan pinus ini kita akan berada di jalur dengan jurang di sebelah sisinya, terutama di sebalah kanan.
Menjelang Pasar Bubrah
Pasar Bubrah, setelah sebelumnya di suguhi trek yang lumayan terjal dan menguras tenaga kita akan sampai di tempat yang datar, cukup luas, dengan batu besar dimana-mana.Puncak merapi tampak berdiri gagah di depan mata dengan asapnya yang terus mengepul. Pemandangan kearah Merbabu juga begitu mempesona hingga lupa akan kepenatan meskipun sejenak. Tempat ini sangat cocok untuk mendirikan tenda. Di Pasar bubrah ini terdapat monumen yang di bangun untuk mengenang pendaki yang meninggal saat melakukan pendakian Gunung Merapi.


Mulai dari sini, kita kan merasakan suasan yang berbeda dari sebelumnya saat menuju puncak. Tidak ada lagi pepohonan di kanan kiri kita, yang ada hanya bongkahan-bongkahan batu dan pasir. jalur terjal dan batu yang kita pijak tidak semuanya kuat, jadi harus hati-hati agar tidak menjatuhi yang di bawahnya.
Menuju puncak dari pasar bubrah
Alhamdulillah.. akhirnya tiba di puncak merapi, dengan asapnya yang keluar di sela-sela batu, angin yang menghempas wajah, dan pemandangan yang membuat kita makin takjub akan keagungan ciptaan-Nya.


Terima kasih buat sahabat yang sudah melangkah  barsama menuju Puncak Merapi : Sushi, Rohmat, Bekti mas sambas, Agung aha, Dyaz, Diah erni, Sya'ban, Ullie, Uzie, Gendon, Saprol dan teman -teman dari Sukoharjo  pada pendakian pertama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...